Sejarah kota Malang, dimana tempat saya
telah dilahirkan di kota tersebut, saya akan menceritakan beberapa tentang kota
Malang. Mungkin kebanyakan dari kalian semua mengartikan Malang adalah
sial/nasib buruk, tapi jika kita menelusuri lebih lanjut arti dari kota Malang
bukanlah itu. Melainkan diambil dari nama sebuah Candi tempat dimakamkannya
Para Raja zaman dahulu dan Candi itu bernama Candi Malangkucecwara, sehingga
kota tempat Candi ini berada oleh masyarakat disebut Malangkucecwara yang
lambat laun disebut/disingkat “Malang”. Kata Malangkucecwara sendiri diambil
dari bahasa Jawa kuno yang mempunyai arti : “Tuhan menghancurkan yang bathil
(jahat) dan menegakkan yang benar” dan kata “Malang” sendiri mempunyai arti :
menghalangi / membentang (bahasa Jawa), dari kata dasar Palang. Pada jaman
dahulu orang kebanyakan menggunakan Palang kayu untuk mengunci pintu, seperti
pada jaman sekarang di jalan / pintu masuk Perumahan kita temui Palang (Portal)
yang berfungsi untuk menghalangi / menahan / menjaga / melindungi. Nama Malang
juga digunakan dalam istilah malang-melintang.
Kebudayaan dan kesenian kota Malang, dari informasi yang saya ketahui Malang adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota dingin. Selain itu, julukan Kota Malang di mata masyarakat Indonesia beraneka ragam seperti contohnya Paris van East Java, Kota Wisata, Kota Militer, Kota Sejarah, Kota Olahraga, Kota Apel, Kota Susu, Kota Kuliner serta salah satunya ialah kota Budaya dan Kota Kesenian. Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang semakin berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas dan inovasi masyarakat asli Kota Malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga sampai luar daerah bahkan mancanegara.
Makanan khas malang
kebanyakan yang diminati orang-orang adalah bakso dan kripik tempe. Di Kota
Malang banyak berbagai aneka ragam bakso. Aneka ragam bakso di kota Malang
antara lain Bakso Bakar Malang, Bakso Presiden Malang, Bakso Mercon Malang. Selain
bakso Malang yang terkenal ada juga satu lagi yang terkenal di kota Malang
yaitu Keripik Tempe dan bukan saja itu tetapi ada juga kripik buah yang sering
saya ketahui yaitu kripik buah salak, kripik buah nangka dan masih banyak
ragamnya.
Ciri khas kota Malang yang paling kental adalah
menggunakan bahasa kebalikan (boso walikan). Etnik masyarakat malang terkenal
Religius, Dinamis, Bekerja Keras, Lugas, dan bangga terhadap identitasnya
sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia
kepada kota Malang. Contoh bahasa tersebut yaitu :
Ø Ker (Rek)
Ø Sam (Mas)
Ø Ngalam (Malang)
Ø Nakam (Makan)
Ø Libom (Mobil)
Ø Ongis Nade (Singo Edan), dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar